-
PERSAHABATAN Rani, 16 tahun kelas dua SMA, dia bersekolah di SMA CENDRAWASIH yang terletak di Jakarta pusat. Dia tingga...
-
“MAAFKAN AKU” Part 1# Kehidupan yang sederhana sudah menjadi bagian hidupnya. Dengan kebutuhan yang secukupnya membuat keduanya bisa...
-
Aku untukmu Part 4# Malam Ini keluarga Safa akan bertemu dengan keluaga calon suami Safa. Daritadi Safa hanya menangis bahkan make-up ...
-
“MAAFKAN AKU” Part 2# “ Argghhhh..“ Rafa mengacak rambutnya dan duduk di kursi. Airin menunduk menangis lagi. “ Kenapa sekarang aku ...
-
8 Teknologi Tercanggih di Dunia Saat Ini 8 Teknologi Tercanggih di Dunia Saat Ini - Infounik-pintar akan membahas kemajuan ...
-
“MAAFKAN AKU” Part 3# Kanker Rahim yang sudah menjalar di tubuhnya kini terpaksa harus di pertahankan. Dokter menyarankan agar Airin...
-
5 Aksesoris dan Teknologi Unik pada Monitor 5 Aksesoris dan Teknologi Unik pada Monitor - Monitor merupakan perangkat keras yang berf...
-
KEKUATAN CINTA Romy dan Liliana adalah sepasang sahabat yang sangat akrab, mereka bersahabat sejak kecil. Hari ini mereka...
-
TEKNOLOGI KOMUNIKASI TERBARU dan TERCANGGIH Dizaman yang serba canggih ini, alat komunikasi pun berkembang begitu pesat dan cepat. Sepe...
-
“ULANG TAHUN TERINDAH” Hari ini, tepatnya tanggal 12 Oktober adalah hari ulang tahunku yang ke-17. Tapi seperti tahun-tahun ...
My Blog List
Pages
Diberdayakan oleh Blogger.
Popular Posts
Mengenai Saya
About
Blog Archive
blogspot.googlecode.com/files/cursor4.js' type='text/javascript'>
Blogger templates
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjUQqjUXltGZEmwhkUh5mOTh2PMPcWdmKiwV5Tw6aUyZrlaYGNj5p53iJy-1uTqzDIozrQAT5aiJZAlUsi98Ybh84Ldjf_sVDDQrrmLOG0F_sffmyfrqAfuNmcErzI7bWhj9c-4mcDeXa7d/
- Unknown
About Me
Blog Archive
/* Start http://www.cursors-4u.com */ body, a:hover {cursor: url(http://cur.cursors-4u.net/toons/too-8/too713.ani), url(http://cur.cursors-4u.net/toons/too-8/too713.png), progress !important;} /* End http://www.cursors-4u.com */
“MAAFKAN
AKU” Part 3#
Kanker
Rahim yang sudah menjalar di tubuhnya kini terpaksa harus di pertahankan.
Dokter menyarankan agar Airin mau di ambil rahimnya agar bisa bertahan hidup.
Namun Airin tahu itu tidak mudah, kehidupan yang sederhana hanya membuat
suaminya kesusahan bila harus memikirkan penyakitnya. Dan dokter pun melarang
Airin agar tidak di perbolehkan memiliki ke turunan. Namun dengan sifat
nekatnya, Airin ingin mempertahankan buah cinta-nya dengan Rafa. Hari ini
Rafa pulang cukup sore, dan melihat suasana sepi namun mendengar suara Istrinya
muntah-muntah di belakang.
Dengan
rasa panik Rafa menaruh makanan yang Ia beli diluar dan menghampiri
Istrinya. Rafa menghampiri Airin. Airin langsung
membersihkan mulutnya dan menatap nanar Rafa. Tiba-tiba Airin tergulai pingsan di dekapan Rafa. “ Airin, sayang..“ Rafa
menyentuh pipi Airin namun sang Istri masih tidak sadarkan diri. Rafa kini langsung mengangkat tubuh
mungil Airin dan membawanya ke rumah sakit terdekat. Menunggu itulah yang
di lakukan Rafa, menunggu di depan ruangan yang ada Istrinya tengah di
periksa. Gusar dan tidak tenang akibat terlalu khawatir dengan ke adaan
sang Istri.
Dokter
cantik memanggil Rafa. Hingga pemuda itu langsung menyadari. Rafa langsung menanyakan keadaan istrinya, namun Tania
malah terdiam dan mencoba menahan air matanya. Tania langsung memberitahukan bahwa Airin sedang hamil.
Dan
seketika Rafael terdiam. Rafa rasanya tidak percaya. Walau hidupnya
sederhana namun memiliki keturunan adalah impianya. Sungguh tidak bisa menyembunyikan
rasa bahagianya Rafa langsung menghampiri ruangan yang ada Istrinya. “ Ya
allah, apa aku berdosa harus membohongi sahabat dan orang yang aku
cintai." Batin Tania dengan perasaan kalut dan takut.
****
Memang
di luar dugaan Airin bila suaminya akan menyambut kabar kehamilanya, hingga
sejak tadi Rafa membisikan sesuatu di perut Istrinya. Airin pun
mendengarnya semakin di buat terharu sampai menangis. “ Kenapa calon
Mamanya menangis?" Rafa mendongak melihat air mata Airin membasahi pipinya. Airin
mengeleng dan menyentuh tangan Rafa yang
mengapuskan air matanya. “ Sayang.. kenapa kamu engga pernah bilang kalo
kamu hamil? Kenapa selama dia ada di perut 4 bulan aku baru tahu." Kata
Rafa menatap Airin begitu pekat.
“
Maafin aku ya? Aku takut kamu marah bila nambah beban satu lagi." Ucap Airin dengan nada pelan.“
Kamu ini bicara apa sih? Justru aku yang semakin bersalah karna selalu marahin
kamu yang diam-diam menyembunyikan semua ini, asal kamu tahu ini adalah
kebahagian yang aku tunggu selama ini. Jangan merasa kamu akan terbeban
sendiri. Sayang.. Punya anak itu impian setiap pasangan, aku janji akan
berusaha untuk kamu dan anak kita." Tegas Rafa menggenggam jemari Airin. Airin
pun mengaguk dan berhambur memeluk Rafa. Airin mengaguk dalam dekapan
Rafa.
................
“MAAFKAN
AKU” Part 2#
“
Argghhhh..“ Rafa mengacak rambutnya dan duduk di kursi. Airin menunduk menangis
lagi. “ Kenapa sekarang aku rasa kamu bohong sama aku, apa kamu sudah
bosan hidup susah sama aku." Tutur Rafa. Airin kembali melihat Rafa dan mendekati Rafa. “ Kenapa
kamu bicara seperti itu, sampai kapan pun aku engga pernah bosan sama kamu. Aku
mau menikah sama kamu karna aku cinta." Balas Airin memeluk leher Rafa.
Pemuda ini memejamkan mata memang hidup yang Ia jalani hanya sedikit mencukupi
Istrinya. Sarapan sederhana menjadi kebiasaan menu setiap pagi, Airin
menahan mualnya yang Ia rasakan setiap hari karna takut Rafa curiga.
Rafa
memperhatikan Airin merasakan aneh pada Istrinya. Rafa kembali memakan
nasi goreng buatan Airin walau merasa sesuatu yang mengganjal di
hatinya. Rafa beranjak berdiri dan mengecup kening Airin. Lagi-lagi
Rafa bertanya karna Istrinya yang terlihat
sangat pucat. Airin menggeleng berusaha tidak mengungkapkan apa yang di
alaminya. “ Aku engga tau, kenapa rasanya aku merasa ada sesuatu yang kamu
sembunyikan dariku. Ingat Rin, kepercayaan adalah sebuah kekuatan untuk rumah
tangga kita. Ya aku tahu kadang aku engga bisa jaga emosiku, tapi semata karna
agar kamu bisa ngertiin aku." Tutur Rafa.
Airin
mengaguk dan menyentuh tangan Rafael yang menyentuh pipinya. Rafa melangkah keluar dari
rumah. Dan Airin
mengantarkan sampai luar, lagi-lagi Rafa menoleh Istrinya yang tengah tersenyum
memperhatikanya. Hingga Rafa kini mulai melajukan motor matic-nya. Airin
kembali menitihkan air mata, entah bingung dengan keputusan yang sudah di
ambilnya. Dengan sisa uang miliknya gadis ini mendatangi rumah sakit untuk
menemui sahabatnya. Seperti biasa Airin Diam-diam tanpa sepengetahuan
suaminya, Airin berkonsultasi dengan seorang dokter tentang kehamilanya.
Doker pun menghampiri Airin yang duduk di
kursi ruanganya. Dokter cantik itu hanya tersenyum dan duduk di hadapan
teman yaitu Airin. “
Kamu masih mau nekat lanjutin?"tanya Dokter
cantik itu. “
Iya Tan, lagian mungkin ini saatnya aku buat dia bahagia. Rasanya sudah cukup
aku bahagia dengan dia selama 1 tahun, dan cuma ini yang bisa aku berikan
untuknya. Mungkin dengan cara ini juga supaya dia kembali pada
keluarganya." Jelas Airin berderai air mata. “ Kenapa harus kamu yang
menanggungnya, bisa cara lain. Apa Rafa tidak akan marah?" tanyanya lagi. “ Dia tidak akan marah, bila kamu
tidak cerita sama dia. Aku mohon sama kamu, bantu aku ya." Pinta Airin
meraih tangan Tania dengan erat.
Memang
berat untuk Tania, apalagi ini bermasalah dengan nyawa. “ Aku masih
bingung Rin, kamu adalah sahabatku. Bagaimana bisa aku kehilangan kamu."
Balas Tania ikut menangis dengan permintaan temanya. Airin terus saja memaksakan kehendaknya, Airin sangat
sayang sama Rafa dan juga sahabatnya yaitu Tania. Airin meminta bantuan kepada
Tania, Airin yakin bahwa Tania lah yang terbaik untuk Rafa. Tania hanya menggelengkan kepalanya yang arttinya Tania
tidak suka dengan ucapan Airin sekaligus
permitaan Airin untuk menjaga Rafa.
.................
“MAAFKAN AKU” Part 1#
Kehidupan
yang sederhana sudah menjadi bagian hidupnya. Dengan kebutuhan yang secukupnya
membuat keduanya bisa saling berbagi satu sama lain dalam rumah
tangganya. Pemuda tampan dengan pakaian supir taksi kini memasuki rumah
kecil yang sudah menjadi tempat hidup bersama sang Istri. Pilihan yang
sangat nekat saat memilih hidup bersama gadis yang menjadi pendamping hidup
saat ini, hingga membuatnya harus kehilangan semua fasilitas orang
tuanya. Satu tahun membina rumah tangga namun tidak menunjukan penghasilan
yang cukup untuk kebutuhanya.
pertengkaran
dan keharmonisan sudah menjadi bagian warna dalam rumah tangga. Bibir
pemuda ini tersenyum lalu memberi Dekapan hangat saat pertama kali melihat
wanita cantik tengah menyiapkan makan malam. “ Ko tumben pulang cepat?“
Tanya-nya menyadari suaminya pulang. “ Nanya-nya begitu? Kaya engga suka
aku pulang?" Bidik pemuda ini membalikan badan gadisnya. Gadis ini menunduk menitihkan air
matanya tidak berani menatap suaminya itu. Rafa menarik dagunya hingga terlihat
jelas Istrinya tengah menangis.
“
Ini..“ Rafa
menyentuh pipi Sang Istri yang terlihat sembab bekas tamparanya semalam karna
baru pertama kali Rafa menyakiti Istrinya. Mungkin tidak aneh bila suami
melakukan tindakan keras bila melihat Istrinya seperti melakukan gelagat yang
mencurigakan. Sering pergi tanpa bilang dan Airin menjauhkan wajahnya saat
terasa sakit sentuhan Rafa biarpun lembut namun mengenai-nya masih
sakit. “ Rin, aku minta maaf. Aku khilaf sayang." Tutur Rafa merasa
menyesal dengan sikapnya yang mungkin tempramental kadang manis dan bila marah
tidak bisa mengendalikan emosinya. “
Iya engga apa-apa, mendingan kamu mandi terus makan." Balas Airin mencoba
tersenyum walau air matanya masih berderai. Rafa menatapnya penuh bersalah dan
kembali memeluknya.
****
Bulatan
spidol memutari angka kalender, untuk satu bulan ini Airin tengah mengandung
buah hati dari suaminya. Fikiranya bingung untuk mengatakan pada suaminya,
apalagi bila suaminya tau bahwa di dalam rahim tengah tumbuh seorang anak apa
Rafa akan menerimanya. “ Kenapa tuhan terlalu cepat memberikan aku seorang
anak, harusnya kabar ini yang di tunggu seorang pasangan suami-istri tapi
kenapa aku takut mengatakanya." Batin Airin menatap nanar namun tanganya
masih memegang perutnya.
Rafa
yang baru selesai mandi melihat Istrinya dan menyentuh bahunya. Airin
tersentak menyeka air matanya dan menatap Rafa. “ Kamu kenapa?“ Bidik Rafa
melihat Airin menangis lagi. “ Aku.. Aku engga apa-apa.“ jawab Airin. “ Ada yang kamu sembunyikan dari
aku?" Tanya Rafa memaksa Airin agar menatapnya. Airin menggeleng diam
membukam. “ Airin jawab!" Sentak Rafa dengan
keras tepat di wajah Airin, hingga membuat Airin memejamkan mata karna takut
melihat wajah marah suaminya. “ Jangan buat aku marah terus sama
kamu!" Lanjut Rafa dengan geram. Airin lagi-lagi cuma diam.
.............
Aku untukmu Part 4#
Malam Ini keluarga Safa akan bertemu dengan
keluaga calon suami Safa. Daritadi Safa hanya menangis bahkan make-up yang di
dandanin Mamanya luntur lagi. " Sayang udah dong jangan Nangis terus,
kata kakek pemuda yang akan dijodohkan sama kamu dia sangat baik." Nasehat
sang Mama. Namun Safa tidak peduli, Safa hanya ingin bersama Bima. "
Sayang kadang memang sakit bila tidak bisa bersatu dengan orang yang kita
cintai, tapi apa salahnya jika kamu mencoba menerima kenyataan." Kata
Mamanya dengan lembut dan Safa memeluk Mamanya. Safa mengaguk namun air matanya
tak mau berhenti.
****
Pemuda berpakaian jas hitam kini duduk bersama kedua orang tuanya, pemuda yang biasanya pecicilan kini terlihat pendiam dari biasanya. Orang tua pemuda ini hanya tersenyum. Papanya menanyakan kepadanya jika Bima tidak mau menerima gadis yang papa jodohkan, silahkan Bima boleh pilih yang lain. Bima menjadi senang dan lega, akhirnya Bima bisa menolak perjodohan ini jika Bima tidak menyukai gadis itu. Bima berniat tidak mau menerima perjodohan ini dan kembali dengan kekasihnya.
Safa terlihat sedih
saat keluarga Safa melangkah memasuki restoran yang di janjikan oleh keluarga
calon Safa. Kini terlihat Ayah dari pemuda itu melambai menandakan kalo
dirinya disana. Sang Kakek pun melihatnya, Kakek berjalan menuju tempat
itu sambil memakai tongkat kecil yang membantunya berjalan. Keluarga Bima
memberi salam kepada Kakek. Tiba-tiba Bima yang dari tadi diam duduk mendengar
suara kakek langsung menoleh. " Kakek.." Pekik Bima. "Oh
ini Bima Karisma." Ucap Kakek menepuk bahu Bima. Bima terkejut dengan
semua ini. Begitu pun dengan Safa, ini semua seperti mimpi menurut Safa, apa
yang di rencanain oleh keluarganya itu pun berakhir dengan Bahagia.
Ternyata yang ingin papa
Bima jodohkan Bima itu ternyata dengan Safa kekasihnya. Semua ini yang
dilakukan Kakek Safa dan Papanya Bima ternyata Supraise untuk mereka berdua.
Safa pun menangis Bahagia, dia juga sangat
jengkel dan kesal kepada Kakeknya. Safa juga senang akhirnya Bima
Jodohnya. Safa pun memeluk Kakek dan Kedua orang tuanya. Sasa juga memeluk Bima
karena beberapa hari ini dia tidak bertemu sama Bima. “Cinta dan Kasih sayang
yang tulus akan membawa kita kembali bersama karna Aku Untukmu selamanya”. Ucap
Bima kepada safa yang masih dalam pelukannya.
Langganan:
Postingan (Atom)