/* Start Menu Vertikal*/ *{ list-style:none; margin:0px; padding:0px; } #menu4 { width: 200px; border-style: solid solid none solid; border-color: #D76100; border-size: 0px; border-width: 0px; } #menu4 li a { height: 32px; voice-family: "\"}\""; voice-family: inherit; height: 24px; text-decoration: none; } #menu4 li a:link, #menu4 li a:visited { color: #9E3C02; display: block; background: url(https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjhxDpz4XO5YnjOpnLwqzXrUrTVqCCkSan9TX93Nnz-RWbgLCcuEgJBVk0LcfUMOkCfNtSm0o7lrmwHgFak5eAx_-S5iU8FkzstPnnLZrj-q4xHPUXjUpvWmqiwqL1wYLv7kmspRXi51U4/s1600/menu4.gif); padding: 8px 0px 0px 30px; } #menu4 li a:hover { color: #fff; background: url(https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjhxDpz4XO5YnjOpnLwqzXrUrTVqCCkSan9TX93Nnz-RWbgLCcuEgJBVk0LcfUMOkCfNtSm0o7lrmwHgFak5eAx_-S5iU8FkzstPnnLZrj-q4xHPUXjUpvWmqiwqL1wYLv7kmspRXi51U4/s1600/menu4.gif) 0 -32px; padding: 8px 0 0 30px; } #menu4 li a:active { color: #fff; background: url(https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjhxDpz4XO5YnjOpnLwqzXrUrTVqCCkSan9TX93Nnz-RWbgLCcuEgJBVk0LcfUMOkCfNtSm0o7lrmwHgFak5eAx_-S5iU8FkzstPnnLZrj-q4xHPUXjUpvWmqiwqL1wYLv7kmspRXi51U4/s1600/menu4.gif) 0 -64px; padding: 8px 0 0 30px; } /* End Menu Vertikal*/
/* Start http://www.cursors-4u.com */ body, a:hover {cursor: url(http://cur.cursors-4u.net/toons/too-8/too713.ani), url(http://cur.cursors-4u.net/toons/too-8/too713.png), progress !important;} /* End http://www.cursors-4u.com */

“MAAFKAN AKU” Part 3#

Diposting oleh Unknown


“MAAFKAN AKU” Part 3#

Kanker Rahim yang sudah menjalar di tubuhnya kini terpaksa harus di pertahankan. Dokter menyarankan agar Airin mau di ambil rahimnya agar bisa bertahan hidup. Namun Airin tahu itu tidak mudah, kehidupan yang sederhana hanya membuat suaminya kesusahan bila harus memikirkan penyakitnya. Dan dokter pun melarang Airin agar tidak di perbolehkan memiliki ke turunan. Namun dengan sifat nekatnya, Airin ingin mempertahankan buah cinta-nya dengan Rafa. Hari ini Rafa pulang cukup sore, dan melihat suasana sepi namun mendengar suara Istrinya muntah-muntah di belakang.

Dengan rasa panik Rafa menaruh makanan yang Ia beli diluar dan menghampiri Istrinya.  Rafa menghampiri Airin. Airin langsung membersihkan mulutnya dan menatap nanar Rafa. Tiba-tiba Airin  tergulai pingsan di dekapan Rafa. “ Airin, sayang..“ Rafa menyentuh pipi Airin namun sang Istri masih tidak sadarkan diri. Rafa kini langsung mengangkat tubuh mungil Airin dan membawanya ke rumah sakit terdekat. Menunggu itulah yang di lakukan Rafa, menunggu di depan ruangan yang ada Istrinya tengah di periksa. Gusar dan tidak tenang akibat terlalu khawatir dengan ke adaan sang Istri. 

Dokter cantik memanggil Rafa. Hingga pemuda itu langsung menyadari. Rafa langsung menanyakan keadaan istrinya, namun Tania malah terdiam dan mencoba menahan air matanya. Tania langsung memberitahukan bahwa Airin sedang hamil. Dan seketika Rafael terdiam. Rafa rasanya tidak percaya. Walau hidupnya sederhana namun memiliki keturunan adalah impianya. Sungguh tidak bisa menyembunyikan rasa bahagianya Rafa langsung menghampiri ruangan yang ada Istrinya. “ Ya allah, apa aku berdosa harus membohongi sahabat dan orang yang aku cintai." Batin Tania dengan perasaan kalut dan takut. 

****
Memang di luar dugaan Airin bila suaminya akan menyambut kabar kehamilanya, hingga sejak tadi Rafa membisikan sesuatu di perut Istrinya. Airin pun mendengarnya semakin di buat terharu sampai menangis. “ Kenapa calon Mamanya menangis?" Rafa mendongak melihat air mata Airin membasahi pipinya. Airin mengeleng dan menyentuh tangan Rafa yang mengapuskan air matanya. “ Sayang.. kenapa kamu engga pernah bilang kalo kamu hamil? Kenapa selama dia ada di perut 4 bulan aku baru tahu." Kata Rafa menatap Airin begitu pekat. 

“ Maafin aku ya? Aku takut kamu marah bila nambah beban satu lagi." Ucap Airin dengan nada pelan.“ Kamu ini bicara apa sih? Justru aku yang semakin bersalah karna selalu marahin kamu yang diam-diam menyembunyikan semua ini, asal kamu tahu ini adalah kebahagian yang aku tunggu selama ini. Jangan merasa kamu akan terbeban sendiri. Sayang.. Punya anak itu impian setiap pasangan, aku janji akan berusaha untuk kamu dan anak kita." Tegas Rafa menggenggam jemari Airin. Airin pun mengaguk dan berhambur memeluk Rafa.  Airin mengaguk dalam dekapan Rafa.

................

“MAAFKAN AKU” Part 2#

Diposting oleh Unknown


“MAAFKAN AKU” Part 2#

“ Argghhhh..“ Rafa mengacak rambutnya dan duduk di kursi. Airin menunduk menangis lagi. “ Kenapa sekarang aku rasa kamu bohong sama aku, apa kamu sudah bosan hidup susah sama aku." Tutur Rafa. Airin kembali melihat Rafa dan mendekati Rafa. “ Kenapa kamu bicara seperti itu, sampai kapan pun aku engga pernah bosan sama kamu. Aku mau menikah sama kamu karna aku cinta." Balas Airin memeluk leher Rafa. Pemuda ini memejamkan mata memang hidup yang Ia jalani hanya sedikit mencukupi Istrinya. Sarapan sederhana menjadi kebiasaan menu setiap pagi, Airin menahan mualnya yang Ia rasakan setiap hari karna takut Rafa curiga.

 Rafa memperhatikan Airin merasakan aneh pada Istrinya. Rafa kembali memakan nasi goreng buatan Airin walau merasa sesuatu yang mengganjal di hatinya. Rafa beranjak berdiri dan mengecup kening Airin. Lagi-lagi Rafa bertanya karna Istrinya yang terlihat sangat pucat. Airin menggeleng berusaha tidak mengungkapkan apa yang di alaminya. “ Aku engga tau, kenapa rasanya aku merasa ada sesuatu yang kamu sembunyikan dariku. Ingat Rin, kepercayaan adalah sebuah kekuatan untuk rumah tangga kita. Ya aku tahu kadang aku engga bisa jaga emosiku, tapi semata karna agar kamu bisa ngertiin aku." Tutur Rafa. 

Airin mengaguk dan menyentuh tangan Rafael yang menyentuh pipinya. Rafa melangkah keluar dari rumah. Dan Airin mengantarkan sampai luar, lagi-lagi Rafa menoleh Istrinya yang tengah tersenyum memperhatikanya. Hingga Rafa kini mulai melajukan motor matic-nya. Airin kembali menitihkan air mata, entah bingung dengan keputusan yang sudah di ambilnya. Dengan sisa uang miliknya gadis ini mendatangi rumah sakit untuk menemui sahabatnya. Seperti biasa Airin Diam-diam tanpa sepengetahuan suaminya, Airin berkonsultasi dengan seorang dokter tentang kehamilanya. 

Doker pun menghampiri Airin yang duduk di kursi ruanganya. Dokter cantik itu hanya tersenyum dan duduk di hadapan teman yaitu Airin. “ Kamu masih mau nekat lanjutin?"tanya Dokter cantik itu.  “ Iya Tan, lagian mungkin ini saatnya aku buat dia bahagia. Rasanya sudah cukup aku bahagia dengan dia selama 1 tahun, dan cuma ini yang bisa aku berikan untuknya. Mungkin dengan cara ini juga supaya dia kembali pada keluarganya." Jelas Airin berderai air mata. “ Kenapa harus kamu yang menanggungnya, bisa cara lain. Apa Rafa tidak akan marah?" tanyanya lagi. “ Dia tidak akan marah, bila kamu tidak cerita sama dia. Aku mohon sama kamu, bantu aku ya." Pinta Airin meraih tangan Tania dengan erat. 

Memang berat untuk Tania, apalagi ini bermasalah dengan nyawa. “ Aku masih bingung Rin, kamu adalah sahabatku. Bagaimana bisa aku kehilangan kamu." Balas Tania ikut menangis dengan permintaan temanya. Airin terus saja memaksakan kehendaknya, Airin sangat sayang sama Rafa dan juga sahabatnya yaitu Tania. Airin meminta bantuan kepada Tania, Airin yakin bahwa Tania lah yang terbaik untuk Rafa. Tania hanya menggelengkan kepalanya yang arttinya Tania tidak suka dengan ucapan Airin sekaligus permitaan Airin untuk menjaga Rafa.

.................

CERBUNG : “MAAFKAN AKU” Part 1#

Diposting oleh Unknown


“MAAFKAN AKU” Part 1#

Kehidupan yang sederhana sudah menjadi bagian hidupnya. Dengan kebutuhan yang secukupnya membuat keduanya bisa saling berbagi satu sama lain dalam rumah tangganya. Pemuda tampan dengan pakaian supir taksi kini memasuki rumah kecil yang sudah menjadi tempat hidup bersama sang Istri. Pilihan yang sangat nekat saat memilih hidup bersama gadis yang menjadi pendamping hidup saat ini, hingga membuatnya harus kehilangan semua fasilitas orang tuanya. Satu tahun membina rumah tangga namun tidak menunjukan penghasilan yang cukup untuk kebutuhanya.

pertengkaran dan keharmonisan sudah menjadi bagian warna dalam rumah tangga. Bibir pemuda ini tersenyum lalu memberi Dekapan hangat saat pertama kali melihat wanita cantik tengah menyiapkan makan malam. “ Ko tumben pulang cepat?“ Tanya-nya menyadari suaminya pulang. “ Nanya-nya begitu? Kaya engga suka aku pulang?" Bidik pemuda ini membalikan badan gadisnya. Gadis ini menunduk menitihkan air matanya tidak berani menatap suaminya itu. Rafa menarik dagunya hingga terlihat jelas Istrinya tengah menangis. 

“ Ini..“ Rafa menyentuh pipi Sang Istri yang terlihat sembab bekas tamparanya semalam karna baru pertama kali Rafa menyakiti Istrinya. Mungkin tidak aneh bila suami melakukan tindakan keras bila melihat Istrinya seperti melakukan gelagat yang mencurigakan. Sering pergi tanpa bilang dan Airin menjauhkan wajahnya saat terasa sakit sentuhan Rafa biarpun lembut namun mengenai-nya masih sakit. “ Rin, aku minta maaf. Aku khilaf sayang." Tutur Rafa merasa menyesal dengan sikapnya yang mungkin tempramental kadang manis dan bila marah tidak bisa mengendalikan emosinya. “ Iya engga apa-apa, mendingan kamu mandi terus makan." Balas Airin mencoba tersenyum walau air matanya masih berderai. Rafa menatapnya penuh bersalah dan kembali memeluknya. 

****
Bulatan spidol memutari angka kalender, untuk satu bulan ini Airin tengah mengandung buah hati dari suaminya. Fikiranya bingung untuk mengatakan pada suaminya, apalagi bila suaminya tau bahwa di dalam rahim tengah tumbuh seorang anak apa Rafa akan menerimanya. “ Kenapa tuhan terlalu cepat memberikan aku seorang anak, harusnya kabar ini yang di tunggu seorang pasangan suami-istri tapi kenapa aku takut mengatakanya." Batin Airin menatap nanar namun tanganya masih memegang perutnya. 

Rafa yang baru selesai mandi melihat Istrinya dan menyentuh bahunya. Airin tersentak menyeka air matanya dan menatap Rafa. “ Kamu kenapa?“ Bidik Rafa melihat Airin menangis lagi. “ Aku.. Aku engga apa-apa.“ jawab Airin. “ Ada yang kamu sembunyikan dari aku?" Tanya Rafa memaksa Airin agar menatapnya. Airin menggeleng diam membukam. “ Airin jawab!" Sentak Rafa dengan keras tepat di wajah Airin, hingga membuat Airin memejamkan mata karna takut melihat wajah marah suaminya. “ Jangan buat aku marah terus sama kamu!" Lanjut Rafa dengan geram. Airin lagi-lagi cuma diam. 

.............

Aku untukmu Part 4#

Diposting oleh Unknown

Aku untukmu Part 4#

Malam Ini keluarga Safa akan bertemu dengan keluaga calon suami Safa. Daritadi Safa hanya menangis bahkan make-up yang di dandanin Mamanya luntur lagi. " Sayang udah dong jangan Nangis terus, kata kakek pemuda yang akan dijodohkan sama kamu dia sangat baik." Nasehat sang Mama. Namun Safa tidak peduli, Safa hanya ingin bersama Bima. " Sayang kadang memang sakit bila tidak bisa bersatu dengan orang yang kita cintai, tapi apa salahnya jika kamu mencoba menerima kenyataan." Kata Mamanya dengan lembut dan Safa memeluk Mamanya. Safa mengaguk namun air matanya tak mau berhenti.
****

         Pemuda berpakaian jas hitam kini duduk bersama kedua orang tuanya, pemuda yang biasanya pecicilan kini terlihat pendiam dari biasanya. Orang tua pemuda ini hanya tersenyum. Papanya menanyakan kepadanya jika Bima tidak mau menerima gadis yang papa jodohkan, silahkan Bima boleh pilih yang lain. Bima menjadi senang dan lega, akhirnya Bima bisa menolak perjodohan ini jika Bima tidak menyukai gadis itu. Bima berniat tidak mau menerima perjodohan ini dan kembali dengan kekasihnya. 

        Safa terlihat sedih saat keluarga Safa melangkah memasuki restoran yang di janjikan oleh keluarga calon Safa. Kini terlihat Ayah dari pemuda itu melambai menandakan kalo dirinya disana. Sang Kakek pun melihatnya, Kakek berjalan menuju tempat itu sambil memakai tongkat kecil yang membantunya berjalan. Keluarga Bima memberi salam kepada Kakek. Tiba-tiba Bima yang dari tadi diam duduk mendengar suara kakek langsung menoleh. " Kakek.." Pekik Bima. "Oh ini Bima Karisma." Ucap Kakek menepuk bahu Bima. Bima terkejut dengan semua ini. Begitu pun dengan Safa, ini semua seperti mimpi menurut Safa, apa yang di rencanain oleh keluarganya itu pun berakhir dengan Bahagia.


 Ternyata yang ingin papa Bima jodohkan Bima itu ternyata dengan Safa kekasihnya. Semua ini yang dilakukan Kakek Safa dan Papanya Bima ternyata Supraise untuk mereka berdua. Safa pun menangis Bahagia, dia juga sangat  jengkel dan kesal kepada Kakeknya. Safa juga senang akhirnya Bima Jodohnya. Safa pun memeluk Kakek dan Kedua orang tuanya. Sasa juga memeluk Bima karena beberapa hari ini dia tidak bertemu sama Bima. “Cinta dan Kasih sayang yang tulus akan membawa kita kembali bersama karna Aku Untukmu selamanya”. Ucap Bima kepada safa yang masih dalam pelukannya.