“MAAFKAN
AKU” Part 2#
“
Argghhhh..“ Rafa mengacak rambutnya dan duduk di kursi. Airin menunduk menangis
lagi. “ Kenapa sekarang aku rasa kamu bohong sama aku, apa kamu sudah
bosan hidup susah sama aku." Tutur Rafa. Airin kembali melihat Rafa dan mendekati Rafa. “ Kenapa
kamu bicara seperti itu, sampai kapan pun aku engga pernah bosan sama kamu. Aku
mau menikah sama kamu karna aku cinta." Balas Airin memeluk leher Rafa.
Pemuda ini memejamkan mata memang hidup yang Ia jalani hanya sedikit mencukupi
Istrinya. Sarapan sederhana menjadi kebiasaan menu setiap pagi, Airin
menahan mualnya yang Ia rasakan setiap hari karna takut Rafa curiga.
Rafa
memperhatikan Airin merasakan aneh pada Istrinya. Rafa kembali memakan
nasi goreng buatan Airin walau merasa sesuatu yang mengganjal di
hatinya. Rafa beranjak berdiri dan mengecup kening Airin. Lagi-lagi
Rafa bertanya karna Istrinya yang terlihat
sangat pucat. Airin menggeleng berusaha tidak mengungkapkan apa yang di
alaminya. “ Aku engga tau, kenapa rasanya aku merasa ada sesuatu yang kamu
sembunyikan dariku. Ingat Rin, kepercayaan adalah sebuah kekuatan untuk rumah
tangga kita. Ya aku tahu kadang aku engga bisa jaga emosiku, tapi semata karna
agar kamu bisa ngertiin aku." Tutur Rafa.
Airin
mengaguk dan menyentuh tangan Rafael yang menyentuh pipinya. Rafa melangkah keluar dari
rumah. Dan Airin
mengantarkan sampai luar, lagi-lagi Rafa menoleh Istrinya yang tengah tersenyum
memperhatikanya. Hingga Rafa kini mulai melajukan motor matic-nya. Airin
kembali menitihkan air mata, entah bingung dengan keputusan yang sudah di
ambilnya. Dengan sisa uang miliknya gadis ini mendatangi rumah sakit untuk
menemui sahabatnya. Seperti biasa Airin Diam-diam tanpa sepengetahuan
suaminya, Airin berkonsultasi dengan seorang dokter tentang kehamilanya.
Doker pun menghampiri Airin yang duduk di
kursi ruanganya. Dokter cantik itu hanya tersenyum dan duduk di hadapan
teman yaitu Airin. “
Kamu masih mau nekat lanjutin?"tanya Dokter
cantik itu. “
Iya Tan, lagian mungkin ini saatnya aku buat dia bahagia. Rasanya sudah cukup
aku bahagia dengan dia selama 1 tahun, dan cuma ini yang bisa aku berikan
untuknya. Mungkin dengan cara ini juga supaya dia kembali pada
keluarganya." Jelas Airin berderai air mata. “ Kenapa harus kamu yang
menanggungnya, bisa cara lain. Apa Rafa tidak akan marah?" tanyanya lagi. “ Dia tidak akan marah, bila kamu
tidak cerita sama dia. Aku mohon sama kamu, bantu aku ya." Pinta Airin
meraih tangan Tania dengan erat.
Memang
berat untuk Tania, apalagi ini bermasalah dengan nyawa. “ Aku masih
bingung Rin, kamu adalah sahabatku. Bagaimana bisa aku kehilangan kamu."
Balas Tania ikut menangis dengan permintaan temanya. Airin terus saja memaksakan kehendaknya, Airin sangat
sayang sama Rafa dan juga sahabatnya yaitu Tania. Airin meminta bantuan kepada
Tania, Airin yakin bahwa Tania lah yang terbaik untuk Rafa. Tania hanya menggelengkan kepalanya yang arttinya Tania
tidak suka dengan ucapan Airin sekaligus
permitaan Airin untuk menjaga Rafa.
.................
0 komentar:
Posting Komentar