/* Start Menu Vertikal*/ *{ list-style:none; margin:0px; padding:0px; } #menu4 { width: 200px; border-style: solid solid none solid; border-color: #D76100; border-size: 0px; border-width: 0px; } #menu4 li a { height: 32px; voice-family: "\"}\""; voice-family: inherit; height: 24px; text-decoration: none; } #menu4 li a:link, #menu4 li a:visited { color: #9E3C02; display: block; background: url(https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjhxDpz4XO5YnjOpnLwqzXrUrTVqCCkSan9TX93Nnz-RWbgLCcuEgJBVk0LcfUMOkCfNtSm0o7lrmwHgFak5eAx_-S5iU8FkzstPnnLZrj-q4xHPUXjUpvWmqiwqL1wYLv7kmspRXi51U4/s1600/menu4.gif); padding: 8px 0px 0px 30px; } #menu4 li a:hover { color: #fff; background: url(https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjhxDpz4XO5YnjOpnLwqzXrUrTVqCCkSan9TX93Nnz-RWbgLCcuEgJBVk0LcfUMOkCfNtSm0o7lrmwHgFak5eAx_-S5iU8FkzstPnnLZrj-q4xHPUXjUpvWmqiwqL1wYLv7kmspRXi51U4/s1600/menu4.gif) 0 -32px; padding: 8px 0 0 30px; } #menu4 li a:active { color: #fff; background: url(https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjhxDpz4XO5YnjOpnLwqzXrUrTVqCCkSan9TX93Nnz-RWbgLCcuEgJBVk0LcfUMOkCfNtSm0o7lrmwHgFak5eAx_-S5iU8FkzstPnnLZrj-q4xHPUXjUpvWmqiwqL1wYLv7kmspRXi51U4/s1600/menu4.gif) 0 -64px; padding: 8px 0 0 30px; } /* End Menu Vertikal*/
/* Start http://www.cursors-4u.com */ body, a:hover {cursor: url(http://cur.cursors-4u.net/toons/too-8/too713.ani), url(http://cur.cursors-4u.net/toons/too-8/too713.png), progress !important;} /* End http://www.cursors-4u.com */

*CINTA DIMATAMU* PART 5#

Diposting oleh Unknown

*CINTA DIMATAMU* PART 5#

Oma Nia terlihat sibuk didapur menyiapkan makan malam lumayan banyak dan membuat heran cucu tunggalnya. " Mau ada tamu Oma?" Tanya cucu tunggalnya. " Iya, gadis cantik dan baik kayanya dia cocok deh sama kamu." Ucap Oma Nia sambil tersenym lebar. " Oma, udah ah Rangga malas kalo dijodoh-jodohin." Protesnya yang bernama Rangga.  " Ettss jangan bilang engga mau dulu, kamu belum lihat orangnya sih." Ucap Oma Nia membuat Rangga menjadi penasaran dan kepo. " Ya ya terserah Oma aja deh, tapi jangan salahkan Rangga ya? Kalo Rangga engga mau sama dia." Ucap Rangga dan duduk dimeja makan.

" Permisi Bu, ada Non Pelangi didepan." Kata pembantu rumah Oma Nia. 

" Ya sudah suruh masuk." Perintahnya dan Pembantu itu mengaguk lalu berjalan kedepan untuk menemui Pelangi. 

" Permisi Oma.." Sapa Pelangi dengan lembutnya. Rangga yang sedang makan buah langsung tersedak. " Kamu kenapa?" Tanya Oma Nia sambil memberikan air putih pada Rangga. Rangga tidak menjawab hanya menatap Pelangi dari atas sampai bawah. Oma Nia melihat sikap cucunya hanya tersenyum.  " Pelangi duduk disini." Suruh Oma Nia dan Pelangi mengaguk menurut. " Rangga ini Pelangi dan Pelangi ini Rangga cucu Oma." Kata Oma Nia memperkenalkan cucunya dengan Pelangi. " Pelangi.." , " Rangga.." Ujarnya bergantian dan Rangga menoleh Omanya dengan senyum. 

  **** 
Rangga dan Pelangi mulai dekat dengan seiring berjalanya waktu bersama. Bahkan Oma Nia sudah menjodohkan mereka berdua untuk bertunangan. Walau Pelangi sebenarnya belum siap karna masih memikirkan Bima namun melihat kebaikan Oma dan Rangga hingga Pelangi menurutinya.  Tak lama kemudian teman-teman Rangga datang ke rumah Oma Nia, untuk melihat calon tunangan Rangga. Tak lama Rangga masuk bersama calon tunanganya dan Oma berjalan melangkah kedapur untuk membuatkan minum. 

pelangi dan Rangga pun masuk ke dalam rumah sambil menggandeng calon tunanganya. Pelangi yang baru melihat teman-teman Rangga hanya tersenyum. Pemuda yang bertopi dan memakai kaos merah memandang tak percaya pada gadis yang datang bersama Rangga. Rangga pun memperkenalkan pelangi pada teman-temannya. Saat mendengar nama Bima mata Pelangi membola dan menatap pemuda yang make topi itu yang tersenyum pada temannya. " Bima? Apa dia Bimaku yang se tapi kenapa dia biasa aja melihatku dan tidak mengenalku, apa mungkin bukan." Pelangi hanya tersenyum pada Teman Rangga yang melambai menunjukan salam kenal. 


" Duduk sini." Ajak Rangga menyuruh Pelangi duduk namun Mata Pelangi masih memandangi Bisma berharap pemuda itu mengucapkan kata agar Pelangi bisa tahu suaranya karna dengan suara seraknya Pelangi bisa mengenalnya. Bisma membisikan ditelinga temanya dan hanya jawaban agukan dari temanya lalu Bima berjalan pergi meninggalkan semuanya.  wajah Pelangi pun tertunduk lesu karena tidak bisa mendengar suara Bima seperti apa, mungkin dia bukan Bima ku yang selama ini menemani pelangi di taman.

.............. 

0 komentar:

Posting Komentar