/* Start Menu Vertikal*/ *{ list-style:none; margin:0px; padding:0px; } #menu4 { width: 200px; border-style: solid solid none solid; border-color: #D76100; border-size: 0px; border-width: 0px; } #menu4 li a { height: 32px; voice-family: "\"}\""; voice-family: inherit; height: 24px; text-decoration: none; } #menu4 li a:link, #menu4 li a:visited { color: #9E3C02; display: block; background: url(https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjhxDpz4XO5YnjOpnLwqzXrUrTVqCCkSan9TX93Nnz-RWbgLCcuEgJBVk0LcfUMOkCfNtSm0o7lrmwHgFak5eAx_-S5iU8FkzstPnnLZrj-q4xHPUXjUpvWmqiwqL1wYLv7kmspRXi51U4/s1600/menu4.gif); padding: 8px 0px 0px 30px; } #menu4 li a:hover { color: #fff; background: url(https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjhxDpz4XO5YnjOpnLwqzXrUrTVqCCkSan9TX93Nnz-RWbgLCcuEgJBVk0LcfUMOkCfNtSm0o7lrmwHgFak5eAx_-S5iU8FkzstPnnLZrj-q4xHPUXjUpvWmqiwqL1wYLv7kmspRXi51U4/s1600/menu4.gif) 0 -32px; padding: 8px 0 0 30px; } #menu4 li a:active { color: #fff; background: url(https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjhxDpz4XO5YnjOpnLwqzXrUrTVqCCkSan9TX93Nnz-RWbgLCcuEgJBVk0LcfUMOkCfNtSm0o7lrmwHgFak5eAx_-S5iU8FkzstPnnLZrj-q4xHPUXjUpvWmqiwqL1wYLv7kmspRXi51U4/s1600/menu4.gif) 0 -64px; padding: 8px 0 0 30px; } /* End Menu Vertikal*/
/* Start http://www.cursors-4u.com */ body, a:hover {cursor: url(http://cur.cursors-4u.net/toons/too-8/too713.ani), url(http://cur.cursors-4u.net/toons/too-8/too713.png), progress !important;} /* End http://www.cursors-4u.com */

PERSAHABATAN PART 3#

Diposting oleh Unknown



PERSAHABATAN PART 3

            Setelah ulangan selesai dan bu Anne keluar kelas, Rani langsung menghampiri Nuri dan memeluknya, Rani bertanya apa yang dikatakan bu Anne terhadap Nuri perihal kertas contekan itu, Nuri bercerita sambil menahan air mata, dia bertekad untuk menemukan siapa biang keladi dari semua ini dan siapa pula yang melempar kertas jawaban kepada dirinya, Rani berkata pada Nuri kalau dia akan selalu ada di sampingnya dan akan membantu menyelesaikan masalah yang di hadapi sahabatnya itu.

            Nuri langsung memeluk erat Rani sampai-sampai Rani tidak bias bernafas, saking senengnya Nuri tidak tau kalau sahabatnya itu hampir tidak bisa bernafas, kemudian Nuri melonggarkan pelukannya sambil berkata pada Rani. “Rani aku seneng banget punya sahabat sepertimu, kamu selalu ada di saat aku membutuhkanmu, disaat menghadapi masalah yang besar seperti ini, kamu tetap di sampingku dan mau membantuku untuk menyelesaikan masalahku”. Rani menjawabnya sambil tersenyum “aku juga bahagia punya sahabat sepertimu, kamu sudah aku anggap seprti saudaraku sendiri Nuri”.

            Waktu terus berlalu, Rani dan Nuri seperti seorang detektif yang sedang melaksanakan tugas kenegaraan yang bersifat rahasia, mereka memantau gerak-gerik teman sekelasnya entah itu didalam kelas maupun di luar kelas, tapi sudah seminggu lebih mereka melakukan penyelidikan tapi gak ada tanda-tanda penyelidikan mereka akan berhasil, Nuri hampir saja mau menyerah, karena dia pikir tidak akan ketahuan siapa yang menulis contekan itu.

            Sampai suatu ketika mereka selesai makan di kantin, mereka melihat teman sekelasnya yang terkenal nakal dan usil yaitu Radit, yang sedang menyalin rumus-rumus matematika yang akan di ujikan setelah jam istirahat selesai. Mereka terus memperhatikan gerak-gerik Radit sampai Radit selesai menulis contekannya, setelah selesai menulis Radit berjalan menuju kelas dan menyimpan kertas contekannya di dalam kaos kakinya yang sebelah kanan setelah dia yakin tidak ada siswa yang mengetahui perbuaatannya.

            Setelah itu, Rani Dan Nuri langsung menghampiri Radit dan  menanyakan perihal contekan itu, tapi Radit malah mengelak dan pura-pura tidak mengerti tentang apa yang di tanyakan Rani dan Nuri terhadap dirinya, Nuri makin emosi terhadap Radit dan terus mendesak Radit untuk mengakui perbuatannya, karena Radit tidak mengaku juga, Nuri memegang kaki Radit yang sebelah kanan dan mengambil contekan yang di selipkan di kaos kakinya.

0 komentar:

Posting Komentar