/* Start Menu Vertikal*/ *{ list-style:none; margin:0px; padding:0px; } #menu4 { width: 200px; border-style: solid solid none solid; border-color: #D76100; border-size: 0px; border-width: 0px; } #menu4 li a { height: 32px; voice-family: "\"}\""; voice-family: inherit; height: 24px; text-decoration: none; } #menu4 li a:link, #menu4 li a:visited { color: #9E3C02; display: block; background: url(https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjhxDpz4XO5YnjOpnLwqzXrUrTVqCCkSan9TX93Nnz-RWbgLCcuEgJBVk0LcfUMOkCfNtSm0o7lrmwHgFak5eAx_-S5iU8FkzstPnnLZrj-q4xHPUXjUpvWmqiwqL1wYLv7kmspRXi51U4/s1600/menu4.gif); padding: 8px 0px 0px 30px; } #menu4 li a:hover { color: #fff; background: url(https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjhxDpz4XO5YnjOpnLwqzXrUrTVqCCkSan9TX93Nnz-RWbgLCcuEgJBVk0LcfUMOkCfNtSm0o7lrmwHgFak5eAx_-S5iU8FkzstPnnLZrj-q4xHPUXjUpvWmqiwqL1wYLv7kmspRXi51U4/s1600/menu4.gif) 0 -32px; padding: 8px 0 0 30px; } #menu4 li a:active { color: #fff; background: url(https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjhxDpz4XO5YnjOpnLwqzXrUrTVqCCkSan9TX93Nnz-RWbgLCcuEgJBVk0LcfUMOkCfNtSm0o7lrmwHgFak5eAx_-S5iU8FkzstPnnLZrj-q4xHPUXjUpvWmqiwqL1wYLv7kmspRXi51U4/s1600/menu4.gif) 0 -64px; padding: 8px 0 0 30px; } /* End Menu Vertikal*/
/* Start http://www.cursors-4u.com */ body, a:hover {cursor: url(http://cur.cursors-4u.net/toons/too-8/too713.ani), url(http://cur.cursors-4u.net/toons/too-8/too713.png), progress !important;} /* End http://www.cursors-4u.com */

“Aku untukmu” Part 2#

Diposting oleh Unknown

“Aku untukmu” Part 2#
Di tempat lain terlihat pemuda tampan tengah diceramahi oleh kedua orang tuanya. Namun karna pemuda ini paling tidak suka di atur-atur hanya menggabaikanya saja sambil memasang heandset di kedua telinganya. Dengan geram sambil menggeleng sang Papa merebut heandset beserta I-phone putranya. " Ya yah Pah." Keluhnya ingin meraih Iphone yang direbut Papanya. " Kamu tadi dengar ucapan Papa?" Tanya-nya dengan tegas dan pemuda ini hanya menggeleng dengan polosnya. Tiba-tiba sang papa jatuh duduk di sofa sambil memegangi dadanya. 

Mama pemuda ini menghampiri suaminya yang tengah duduk di sofa." Ya tuhan apa salahku?, Sampai kau berikan aku anak yang badung seperti dia. Mah, kita cari anak yang baru sajalah yang bisa meneruskan semua alih waris papa." Ucap sang Papa pada Istrinya. Namun pemuda ini protes, dia tidak mau Mama dan Papanya mencari anak lagi. Namun keinginan kedua orang tuanya bisa berubah kalau pemuda ini mau menuruti semua keinginan papanya yaitu mau di jodohkan dan pemuda ini harus memutus hubungan dengan pacarnya.

****
Sejak tadi Safa hanya melihat Arloji hitamnya dan menoleh kedalam kampus dimana tempat dia kuliah. Namun saat Ini dia sudah selesai dan sendang setia menunggu kekasihnya keluar dari kelasnya. Mata Safa kini menyipit dan tersenyum melihat sang kekasih tengah bercanda dengan teman-temanya. Safa menghampiri Bima, dia ingin memperkenalkan Bima dengan kedua orang tuanya atas kemauan Kakeknya. Bima hanya mengangguk mendengar ajakan Safa karena Bima juga ingin sekali kenalan dengan kedua orang tua Safa.

****
Bima sedang duduk dihadapan kedua orang tua Safa, tak lama Safa keluar dengan mendorong kursi roda yang dinaiki seorang kakek tua. Bima hanya tersenyum manis lalu meraih tangan Kakek itu. Kakek menatap Bima dari atas sampai bawah. Dan kakek mulai bertanya dari Nama, umur, Alamat, Sekolah, semuanya di tanyakan oleh kakek kepada Bima. " Aduuh Kakek ini kaya pak RT ya? Kepo banget." Cetus Bima dan mendapat plototan dari Safa. 


Terlihat Mama Safa ingin tertawa namun ditahan. " Kamu tahu saya tidak suka bercanda dan saya ingin menyerahkan cucu saya dengan laki-laki yang serius." Tegas Kakek dan Bima sedikit nyengir dan hanya garuk-garuk kepala. Kemudian Kakek memanggil Safa. "Safa, Kakek tidak suka sama pemuda ini. Dari tampangnya saja dia tidak serius, kakek sudah carikan orang yang tepat buat kamu." Jelas Kakek dan membuat Bsma dan kedua orang tua Safa menatap sang Kakek. 

............

0 komentar:

Posting Komentar