“Aku untukmu” Part 2#
Di tempat lain terlihat pemuda tampan tengah diceramahi oleh
kedua orang tuanya. Namun karna pemuda ini paling tidak suka di atur-atur hanya
menggabaikanya saja sambil memasang heandset di kedua telinganya. Dengan geram
sambil menggeleng sang Papa merebut heandset beserta I-phone putranya. "
Ya yah Pah." Keluhnya ingin meraih Iphone yang direbut Papanya. "
Kamu tadi dengar ucapan Papa?" Tanya-nya dengan tegas dan pemuda ini hanya
menggeleng dengan polosnya. Tiba-tiba sang papa jatuh duduk di sofa sambil
memegangi dadanya.
Mama pemuda ini menghampiri suaminya yang tengah duduk di sofa."
Ya tuhan apa salahku?, Sampai kau berikan aku anak yang badung seperti dia.
Mah, kita cari anak yang baru sajalah yang bisa meneruskan semua alih waris
papa." Ucap sang Papa pada Istrinya. Namun pemuda ini protes, dia
tidak mau Mama dan Papanya mencari anak lagi. Namun keinginan kedua orang
tuanya bisa berubah kalau pemuda ini mau menuruti semua keinginan papanya yaitu
mau di jodohkan dan pemuda ini harus memutus hubungan dengan pacarnya.
****
Sejak tadi Safa hanya melihat Arloji hitamnya dan menoleh
kedalam kampus dimana tempat dia kuliah. Namun saat Ini dia sudah selesai dan
sendang setia menunggu kekasihnya keluar dari kelasnya. Mata Safa kini menyipit
dan tersenyum melihat sang kekasih tengah bercanda dengan teman-temanya. Safa
menghampiri Bima, dia ingin memperkenalkan Bima dengan kedua orang tuanya atas
kemauan Kakeknya. Bima hanya mengangguk mendengar ajakan Safa karena Bima juga
ingin sekali kenalan dengan kedua orang tua Safa.
****
Bima sedang duduk dihadapan kedua orang tua Safa, tak lama Safa
keluar dengan mendorong kursi roda yang dinaiki seorang kakek tua. Bima
hanya tersenyum manis lalu meraih tangan Kakek itu. Kakek menatap Bima
dari atas sampai bawah. Dan kakek mulai bertanya dari Nama, umur, Alamat,
Sekolah, semuanya di tanyakan oleh kakek kepada Bima. " Aduuh Kakek ini
kaya pak RT ya? Kepo banget." Cetus Bima dan mendapat plototan dari
Safa.
Terlihat Mama Safa ingin tertawa namun ditahan. " Kamu
tahu saya tidak suka bercanda dan saya ingin menyerahkan cucu saya dengan
laki-laki yang serius." Tegas Kakek dan Bima sedikit nyengir dan hanya
garuk-garuk kepala. Kemudian Kakek memanggil Safa. "Safa, Kakek tidak suka
sama pemuda ini. Dari tampangnya saja dia tidak serius, kakek sudah carikan
orang yang tepat buat kamu." Jelas Kakek dan membuat Bsma dan kedua orang
tua Safa menatap sang Kakek.
............
0 komentar:
Posting Komentar