*CINTA DIMATAMU* PART 3#
Pelangi tersenyum
melihat alasan Bima yang tidak bisa mengantarnya untuk pulang. Pelangi sambil
menatap lurus dan menggengam tongkatnya. " Ya udah aku pergi dulu,
hati-hati." Ucap Bima tanpa disadari tiba-tiba Bima meninggalkan kecupan
di kening Pelangi lalu menerobos hujan menuju mobilnya yang lumayan jauh dari
taman. Walaupun tidak melihatnya langsung tapi Pelangi bisa merasakan
kecupan yang diberikan Bisma hingga membuatnya tersenyum bahagia. Cukup lama
menunggu hujan Reda pelangi Menadahkan tanganya merasa sudah tidak hujan lagi
lalu gadis ini menenteng tempat lukis dan mengerakan tongkatnya untuk menuntun
jalanya.
Dengan perasaan
bahagia Pelangi melangkah hingga ada kendaraan lewat dengan laju sedang lewat
diklakson pun tidak didengar oleh Pelangi karna fikiranya sedang bahagia. "
Braaaakkkk.." Mobil itu menabrak tubuh Pelangi hingga terguling dijalan. penumpang
pemilik Mobil saat menyadari telah menabrak orang. Dengan cepat orang itu
keluar dan melihat tubuh Pelangi tergeletak dijalan. lalu supir ibu itu
membopong tubuh Pelangi dan membawa masuk kedalam mobil untuk dibawa kerumah
sakit.
****
Bima yang merindukan
sosok gadis itu kini datang ke taman namun hari ini tidak melihat gadis itu
duduk ditempat biasanya. Bima hanya mendekati bangku yang biasa buat tempat
duduk Pelangi dan duduk disana melihat kotak kecil yang dibawanya mungkin ingin
dia berikan untuk Pelangi. Bibir Bima menyunggingkan senyuman sambil
menunggu karna fikirnya Pelangi belum datang. Hingga larut malam tidak ada
tanda Pelangi datang dan akhirnya Bima memutuskan pulang. Dengan langkah
lesu Bima meninggalkan tempat itu. Hari kemudianya Bima datang lagi namun tidak
ada sosok gadisnya disana. Dan membuat rasa bersalah andai saja kemarin dia
bisa mengantar Pelangi sampe rumahnya mungkin saat ini Bima tahu rumahnya.
** **
sedangkan di tempat
lain, terlihat telapak jari gadis ini mulai bergerak dan merabai tempat yang ia
tiduri karna matanya tidak bisa melihat dan tidak tahu dimana kini gadis ini
langsung bangun dari tiduranya. Seorang paruh baya melihat pelangi itu
sudah bangun, dengan cepat dia menghampiri pelangi yang terlihat seperti orang
linglung. Oma Nia pun meminta maaf
karena tidak sengaja menabraknya. Begitu pun dengan pelangi, dia meminta maaf
karena sepenuhnya kejadian ini bukan salah Oma Nia tetapi juga salahnya Pelangi
karena kurang hati-hati apalagi Pelangi yang tidak bisa melihat.
Pelangi pun teringat
sesuatu, pasti sekarang mamanya panik dan khawatir karena sudah beberapa hari
ini dia tidak pulang ke rumah sejak kejadian kecelakaan ini. Melihat wajah
Pelangi dengan raut wajah panik, Oma Nia pun menenangkan Pelangi supaya dia
bisa lebih tenang lagi apalagi dia baru sadar dan kondisinya juga masih lemah.
Oma Nia meminta alamat rumah Pelangi karena Oma Nia akan menyuruh orang
kepercayaannya buat jemput Ibu Pelangi sekalian Oma Nia ingin meminta maaf
kepada Ibunya Pelangi. Mendengar usulan dan solusi dari Oma Nia, Pelangi hanya
mengangguk dan tersenyum, mungkin perasaannya lebih tenang sekarang.
..............
0 komentar:
Posting Komentar