/* Start Menu Vertikal*/ *{ list-style:none; margin:0px; padding:0px; } #menu4 { width: 200px; border-style: solid solid none solid; border-color: #D76100; border-size: 0px; border-width: 0px; } #menu4 li a { height: 32px; voice-family: "\"}\""; voice-family: inherit; height: 24px; text-decoration: none; } #menu4 li a:link, #menu4 li a:visited { color: #9E3C02; display: block; background: url(https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjhxDpz4XO5YnjOpnLwqzXrUrTVqCCkSan9TX93Nnz-RWbgLCcuEgJBVk0LcfUMOkCfNtSm0o7lrmwHgFak5eAx_-S5iU8FkzstPnnLZrj-q4xHPUXjUpvWmqiwqL1wYLv7kmspRXi51U4/s1600/menu4.gif); padding: 8px 0px 0px 30px; } #menu4 li a:hover { color: #fff; background: url(https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjhxDpz4XO5YnjOpnLwqzXrUrTVqCCkSan9TX93Nnz-RWbgLCcuEgJBVk0LcfUMOkCfNtSm0o7lrmwHgFak5eAx_-S5iU8FkzstPnnLZrj-q4xHPUXjUpvWmqiwqL1wYLv7kmspRXi51U4/s1600/menu4.gif) 0 -32px; padding: 8px 0 0 30px; } #menu4 li a:active { color: #fff; background: url(https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjhxDpz4XO5YnjOpnLwqzXrUrTVqCCkSan9TX93Nnz-RWbgLCcuEgJBVk0LcfUMOkCfNtSm0o7lrmwHgFak5eAx_-S5iU8FkzstPnnLZrj-q4xHPUXjUpvWmqiwqL1wYLv7kmspRXi51U4/s1600/menu4.gif) 0 -64px; padding: 8px 0 0 30px; } /* End Menu Vertikal*/
/* Start http://www.cursors-4u.com */ body, a:hover {cursor: url(http://cur.cursors-4u.net/toons/too-8/too713.ani), url(http://cur.cursors-4u.net/toons/too-8/too713.png), progress !important;} /* End http://www.cursors-4u.com */

*CINTA DIMATAMU* PART 6#

Diposting oleh Unknown

*CINTA DIMATAMU* PART 6#

Hari ini Pelangi menemani Rangga jalan-jalan dan kerja kelompok di taman bersama teman-temanya. Pelangi mulai meyakinkan dirinya jika pemuda yang bernama Bima itu bukan Bima yang ia kenal saat dirinya buta dan mungkin juga Bima lain. Namun mata Pelangi sesekali melirik pemuda itu berharap dia berucap dan tahu dengan suaranya agar tidak membuatnya mengharap bila dia Bima yang dikenalnya. Rangga meminta tolong pada Pelangi untuk membelikan minuman di seberang taman karena minuman teman-temannya sudah habis.

Pelangi hanya mengangguk dan tersenyum. Pelangi lalu melangkah untuk membelikan minuman untuk Rangga. Pelangi memandang kanan-kiri jalan dan saat mulai sepi dia melangkah namun tak tahu darimana ada kendaraan lewat dengan laju cepat. " Awwaaaassss." Teriak seorang pemuda menarik lengan Pelangi hingga mendekap ditubuhnya tanpa disengaja tangan Pelangi memegang wajah pemuda itu dan mulai merabai wajahnya hingga saling tatap tanpa terasa air mata Pelangi mengalir. 

" Bimaa.." Lirih Pelangi. Dia merasakan bahwa dialah Bima yang selama ini Pelangi cari. Tapi kenapa di saat Rangga datang untuk menanyakan keadaanku, dia langsung pergi meninggaalkan Pelangi, tak satu katapun terlontar dari Bibir Bima. Bahkan sampai saat ini, dia belum saja mendengar satu kata pun dari mulu Bima. Pelangi hanya menangis dan sok mengingat kejadian tadi. Sedankan Bima dari kejahuan hanya menunduk melihat Pelangi dan Rangga bersama.

****
Siang ini Pelangi datang kerumah Rangga tanpa dijemput. Rangga yang masih santai dirumah menyambutnya dengan bahagia. Pelangi hanya ingin melihat kaset waktu mereka rekaman kemarin untuk menyelesaikan tugas kuliahnya. Pelangi dan Rangga pun menyetel kaset itu.

Kenapa hatiku cenat-cenut tiap ada kamu
Selalu peluh ku menetes tiap dekat kamu
Kenapa salah tinggkah tiap kau tatap aku
Selalu dirimu malu tiap kau puji aku 

Kenapa lidahku keluh tiap kau panggil aku
Selalu merinding romaku tiap kau sentuh aku
Kenapa otaku beku tiap memikirkanmu
Selalu tubuhku lunglai tiap kau bisikan Cintaa.

karena mendengar suara yang pelangi kenal selama ini, pelangi pun memberhentikan lagu itu, dia mulai kepo dengan sura itu, akhirnya pelangi nekat bertanya pada rangga, siapa yang menyanyikan lagu itu pada bait ke dua. Mendengar jawaban dari Rangga, membuat Pelangi terdiam memejamkan mata menahan nafasnya yang naik turun. Bila dugaan yang selama ini dirasakan saat menemani Rangga rekaman dan kerja kelompok ternyata itu benar.  Pelangi pun langsung pamit pulang pada rangga karena sekarang dia sudah tahu dan mengerti bahwa yang selama ini dia curigai ternyata benar dia orang yang pelangi maksud. Rangga hanya heran dan geleng-geleng kepala melihat sikap pelangi begitu.


Pelangi pun menuju taman, dia terlihat duduk dibangku taman sambil menangis melihat kenyataan pemuda yang selama ini dicarinya tidak mengungkapkan jati dirinya. Kini tanpa sadar ada yang duduk disamping Pelangi. Ternyata itu adalah Bima. Dengan spontan Pelangi langsung menghapus air matanya karena melihat pemuda yang ada disampingnya. Dan Pelangi langsung berhambur memeluk Bima. " Hiks..hiks kenapa kamu engga bilang dari awal kalo kamu Bima yang aku kenal, kenapa kamu biarkan aku harus mencari tahu sendiri? Kamu tahu aku mencari kamu selama ini." Runtuk Pelangi dalam pelukan Bima.

.................

0 komentar:

Posting Komentar