PERTEMUAN
PERTAMA DAN TERAKHIR PART 3#
Suatu hari Gilang mengajakku ke
sebuah taman kesukaan kami. Taman yang sering kami kunjungi untuk mengerjakan
tugas. Jarang sekali Gilang mengajakku ke taman di hari Rabu sore. Tapi aku
hanya menuruti saja, karena sebenarnya aku juga sedang bosan berada di rumah. Kami
duduk di sebuah tempat duduk berwarna hijau, aku baru tahu bahwa taman itu
mempunyai kursi baru berwarna hijau. Kebetulan sekali, hijau adalah warna
favoritku. Gilang memulai pembicaraannya “Din, kamu tahu kenapa aku membawamu
ke taman ini tepat hari Rabu sore?”.
Aku bingung, aku menjawabnya “ya,
karena kamu tahu kalau sekarang aku sedang bosan berada di rumah.”. “Bukan”
singkat Gilang. “Lalu” tanyaku. “aku membawamu ke sini karena hatiku yang
memintanya. Dinda, semenjak aku mengenalmu aku benar-benar menyukaimu,
tingkahmu yang konyol bahkan aku tidak peduli dengan penampilanmu. Aku melihat
matamu yang indah dan penuh ketulusan, aku tahu kamu adalah orang yang bisa
mewarnai hidupku. Maukah kamu menjadi pacarku Din?”. aku bingung seketika
mendengar pernyataan Gilang. Aku bingung menjawabnya. Setelah beberapa menit
aku menjawab.
“ya, aku mau menjadi pacarmu. Aku
tahu, kamu juga adalah orang yang bisa mengisi hidupku.”. “terimakasih Din, aku
senang mendengar ini. Setelah kita lulus aku berjanji akan membawau ke tempat
yang belum kamu datangi” ucap Gilang. Semenjak itu, kami menjadi pasangan
kekasih yang sangat..... bisa di bilang harmonis. Jarang sekali kami
bertengakar. Setelah 2 bulan kami menjalani hubungan. Kami di tunjuk untuk
menjadi pasangan “Abang-None” di Jakarta. Tentu kami sangat senang mendengar
itu.
Singkat cerita, hari ini kami
berangkat ke Jakarta dengan menggunakan Bus Mini. Kami masih sempat
berbincang-bincang tentang hubungan kita. “Sudah 2 bulan kita menjalani
hubungan ini, apa kamu tidak merasa bosan?” tanya Gilang kepadaku. “Kenapa
bosan? Aku merasa senang bisa selalu berada di sisimu Lang. Semenjak pertama
kali bertemu denganmu aku merasakan getaran cintamu Lang” jawabku. “benarkah ?
jangan pernah lupakan aku Din, aku sangat mencintaimu” ucap Gilang. “aku juga
mencintaimu Gilang”. Setelah itu kami berangkat ke Jakarta.
Sesampai di sana, aku dan Gilang
berhasil masuk final. Kami berdua menjadi pemenangnya. Kami mendapatkan uang
senilai Rp.200.000.000,00. Betapa senangnya kami. Akhirnya aku bisa membawa
kakek dan nenek pindah ke rumah yang lebih layak. Setelah pengumuman pemenang,
aku dan Gilang kembali ke Bandung menggunakan kendaraan yang berbeda. Sebelum
kami menaiki kendaraan kami Gilang masih sempat menyapaku “Din, bye bye.
Selamat ya... aku mencintaimu..!”. “ya,
selamat untukmu juga, I Love You Too”. Kemudian kami kembali ke Bandung dengan
kendaraan kami masing-masing.
0 komentar:
Posting Komentar