“Aku Untukmu” Part 3#
Safa tidak mengerti apa yang dimaksudnya oleh Kakeknya sendiri.
Kakeknya pun langsung menjelaskan kepada Safa bahwa Kakeknya sudah menjodohkan
Safa dengan pemuda lain dan itu bukan Bima. Namun Safa menolak karena dia
sangat mencintai Bima. Dan Safa langsung merangkul lengan Bima. Namun apa
yang dilakukan Safa semuanya sia-sia, Kakeknya tetap saja tidak mau berubah
pikiran. Kakeknya akan tetap menjodohkan Safa dengan pilihan kakeknya.
Safa hanya menangis
mendengar semua ucapan Kakeknya sendiri yang keras kepala.
Safa menatap kekasihnya hanya diam membisu tanpa mengucapkan
satu katapun yang membuat kakek Safa menyakinkan bahwa dia adalah calon
suami yang baik untuk Safa kemudian hari. Safa hanya menagis dan kesal dengan
semua ini. Kakeknya memanggil dan menyuruh Safa untuk masuk ke dalam kamar dan
meninggalkan Bima. Namun Safa tidak mau karena Safa Cinta dan sayang sama Bima,
dia tidak mau di jodohkan dengan orang lain yang tidak di cintai. Safa hanya
mau dengan Bima.
Mama dan papa safa pun ikut bicara karena mamanya sangat kasihan
melihat anak semata wayangnya menangis tersedu-sedu. " Ayah, maksud Ayah
apa?" Tanya Mama Safa mendekati Kakek. " Iya yah, aku mengenal
Bima dari sejak Safa berhubungan dengan Bima, dia pemuda yang baik."
Timpal Papa Safa. " Baik atau Tidak saya tidak peduli, dan sekarang
kamu pergi dari sini dan jangan deketin Safa lagi." Ucap Kakek sambil
menunjuk Bima. Safa hanya menangis menggeleng saat Bima menatapnya.
Karena kakek Safa telah mengusirnya, bima langsung pamit pulang
kepada Safa, Orang tua Safa dan kakeknya. Bima dan tersenyum pada Safa lalu
berjalan keluar. " Bismaa." Panggil Safa memandangi tubuh
kekasihnya yang sudah berlalu keluar kamar. " Kakek jahat!! Kakek
engga sayang sama aku, aku engga mau kakek jodohin! Aku cinta sama Bima
selamanya...Cinta Bima." Kata Safa dan berlari kekamarnya sambil
menangis. Mama Safira kini mengusap bahu Kakek.
"Sudah, kalian jangan khawatir semuanya
akan baik-baik saja. Aku yakin dia mau menerima pemuda yang kakek pilih jika
dia sudah bertemu." Jelas Kakek dan Mama Safa hanya diam pasrah lalu
mengejar putrinya yang berlari kekamarnya. Mamanya hanya menenangkan hati
Safa dan menyakinkan kepada Safa bahwa semua yang kakek pilihkan itu yang
terbaik buat kamu. Dan kakek tidak mau kamu menyesal dengan pilihan kamu yang
nantinya membuat kamu sakit hati dan kecewa. Namun Safa tidak mendengarkan
semua ucapan mamanya. Safa hanya menangis.
..........
0 komentar:
Posting Komentar