/* Start Menu Vertikal*/ *{ list-style:none; margin:0px; padding:0px; } #menu4 { width: 200px; border-style: solid solid none solid; border-color: #D76100; border-size: 0px; border-width: 0px; } #menu4 li a { height: 32px; voice-family: "\"}\""; voice-family: inherit; height: 24px; text-decoration: none; } #menu4 li a:link, #menu4 li a:visited { color: #9E3C02; display: block; background: url(https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjhxDpz4XO5YnjOpnLwqzXrUrTVqCCkSan9TX93Nnz-RWbgLCcuEgJBVk0LcfUMOkCfNtSm0o7lrmwHgFak5eAx_-S5iU8FkzstPnnLZrj-q4xHPUXjUpvWmqiwqL1wYLv7kmspRXi51U4/s1600/menu4.gif); padding: 8px 0px 0px 30px; } #menu4 li a:hover { color: #fff; background: url(https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjhxDpz4XO5YnjOpnLwqzXrUrTVqCCkSan9TX93Nnz-RWbgLCcuEgJBVk0LcfUMOkCfNtSm0o7lrmwHgFak5eAx_-S5iU8FkzstPnnLZrj-q4xHPUXjUpvWmqiwqL1wYLv7kmspRXi51U4/s1600/menu4.gif) 0 -32px; padding: 8px 0 0 30px; } #menu4 li a:active { color: #fff; background: url(https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjhxDpz4XO5YnjOpnLwqzXrUrTVqCCkSan9TX93Nnz-RWbgLCcuEgJBVk0LcfUMOkCfNtSm0o7lrmwHgFak5eAx_-S5iU8FkzstPnnLZrj-q4xHPUXjUpvWmqiwqL1wYLv7kmspRXi51U4/s1600/menu4.gif) 0 -64px; padding: 8px 0 0 30px; } /* End Menu Vertikal*/
/* Start http://www.cursors-4u.com */ body, a:hover {cursor: url(http://cur.cursors-4u.net/toons/too-8/too713.ani), url(http://cur.cursors-4u.net/toons/too-8/too713.png), progress !important;} /* End http://www.cursors-4u.com */

*CINTA DIMATAMU* PART 2#

Diposting oleh Unknown

*CINTA DIMATAMU* PART 2#

Pelangi duduk dibangku biasanya dan menghembuskan nafas berat bila pemuda yang dikenalnya sudah 3 hari ini tidak datang lagi. Hanya dalam hati Pelangi berfikir mana ada yang mau menjadi temanya jika dirinya saja buta yang Cuma bisa menyusahkan orang lain. Namun sentuhan telapak tangan dengan lembut menutup mata Pelangi.  Pelangi merabai tangan itu, ternyata itu adalah Bima. Meskipun pelangi tidak pernah melihat wajah Bima tapi karena Pelangi bisa mengenal suaranya yang begitu beda dengan cowok lainnya. Bima hanya tersenyum.

Bima beralih melihat lukisan pelangi yang bergambar bunga namun warna hitam. Dan mengajarkan pelangi cara melukis pelangi seperti namanya. Bima pun menuntun tangan pelangi dan mencoretkan ke kertas lukisnya dengan warna yang berbeda. Mata Bima tersenyum saat melihat wajah sumringah yang terpekik tawa muncul di bibir Pelangi. Bima pun merasa senang dan bahagia ketika melihat pelangi yang bisa tertawa lepas seperti itu, karena selama ini Bima tidak pernah melihat Pelangi tertawa di taman itu, dia hanya diam membisu dan melukis apa yang dia suka.

sejak itulah Akhir-akhir ini Pelangi dan Bima mulai dekat dan bahkan Pelangi merasakan nyaman bila didekat pemuda yang kini jadi temanya. Pelangi kini datang lebih awal karna Bima berjanji akan menemuinya dan mengajari Pelangi melukis benda hidup. Karna sorenya nanti Bima akan ada acara kerja dengan teman-temanya. Pelangi ingin sekali menggambar wajah Bima. Dan ini adalah kesempatan pelangi melukis wajah yang dianggapnya sebagai teman. Bima meraih tangan Pelangi dan menempelkan diwajahnya. Pelangi tersenyum lalu merabai wajah Bima. 

Mata Bima memandangi wajah Pelangi yang begitu dekat denganya dan beralih kematanya. “ Mata kamu Indah.” Cetus Bima dan Pelangi langsung melepas raba’anya. “ Semua orang juga berkata begitu, tapi buat apa aku punya mata Indah tapi tidak bisa melihat dunia.” Kata Pelangi dengan raut sedih. Bima yang merasa salah dengan ucapanya lalu menggengam tangan Pelangi.  “ Kamu memang tidak bisa melihat, tapi aku janji akan menjadi mata untuk kamu dan disaat kamu melangkah dan melihatkan lukisan yang kamu lukis.” Ucap Bima dengan lirih dan tanganya bergerak ingin menggapai pipi Pelangi namun tiba-tiba terasa hujan mulai turun. 


Bima mengajak pelangi untuk pulang. Pelangi hanya mengaguk sambil meraih tongkatnya. Sedangkan Bima membereskan alat lukis pelangi lalu menuntunnya. Karna hujan semakin deras akhirnya Bima mengajaknya berteduh di emperan pinggir jalan dekat taman. Lalu Bima menatap alrojinya dengan sedikit resah karna sore ini ada kerjaan dengan teman-temanya. Bima pun meminta maaf kepada pelangi karena dia tidak bisa mengantarkan pelangi sampai pulang ke rumahnya. Sebab Bima ada kerjaan yang nggak bisa dia tinggal. 

.............

0 komentar:

Posting Komentar