*CINTA
DIMATAMU* PART 2#
Pelangi duduk dibangku
biasanya dan menghembuskan nafas berat bila pemuda yang dikenalnya sudah 3 hari
ini tidak datang lagi. Hanya dalam hati Pelangi berfikir mana ada yang mau
menjadi temanya jika dirinya saja buta yang Cuma bisa menyusahkan orang lain. Namun
sentuhan telapak tangan dengan lembut menutup mata Pelangi. Pelangi
merabai tangan itu, ternyata itu adalah Bima. Meskipun pelangi tidak pernah
melihat wajah Bima tapi karena Pelangi bisa mengenal suaranya yang begitu beda
dengan cowok lainnya. Bima hanya tersenyum.
Bima beralih melihat
lukisan pelangi yang bergambar bunga namun warna hitam. Dan mengajarkan
pelangi cara melukis pelangi seperti namanya. Bima pun menuntun tangan pelangi
dan mencoretkan ke kertas lukisnya dengan warna yang berbeda. Mata Bima
tersenyum saat melihat wajah sumringah yang terpekik tawa muncul di bibir
Pelangi. Bima pun merasa senang dan bahagia ketika melihat pelangi yang
bisa tertawa lepas seperti itu, karena selama ini Bima tidak pernah melihat
Pelangi tertawa di taman itu, dia hanya diam membisu dan melukis apa yang dia
suka.
sejak itulah
Akhir-akhir ini Pelangi dan Bima mulai dekat dan bahkan Pelangi merasakan
nyaman bila didekat pemuda yang kini jadi temanya. Pelangi kini datang
lebih awal karna Bima berjanji akan menemuinya dan mengajari Pelangi melukis
benda hidup. Karna sorenya nanti Bima akan ada acara kerja dengan
teman-temanya. Pelangi ingin sekali menggambar wajah Bima. Dan ini adalah
kesempatan pelangi melukis wajah yang dianggapnya sebagai teman. Bima meraih
tangan Pelangi dan menempelkan diwajahnya. Pelangi tersenyum lalu merabai wajah
Bima.
Mata Bima memandangi
wajah Pelangi yang begitu dekat denganya dan beralih kematanya. “ Mata
kamu Indah.” Cetus Bima dan Pelangi langsung melepas raba’anya. “ Semua
orang juga berkata begitu, tapi buat apa aku punya mata Indah tapi tidak bisa
melihat dunia.” Kata Pelangi dengan raut sedih. Bima yang merasa salah
dengan ucapanya lalu menggengam tangan Pelangi. “ Kamu memang tidak bisa
melihat, tapi aku janji akan menjadi mata untuk kamu dan disaat kamu melangkah
dan melihatkan lukisan yang kamu lukis.” Ucap Bima dengan lirih dan tanganya
bergerak ingin menggapai pipi Pelangi namun tiba-tiba terasa hujan mulai turun.
Bima mengajak pelangi
untuk pulang. Pelangi hanya mengaguk sambil meraih tongkatnya. Sedangkan Bima
membereskan alat lukis pelangi lalu menuntunnya. Karna hujan semakin deras
akhirnya Bima mengajaknya berteduh di emperan pinggir jalan dekat taman. Lalu
Bima menatap alrojinya dengan sedikit resah karna sore ini ada kerjaan dengan
teman-temanya. Bima pun meminta maaf kepada pelangi karena dia tidak bisa
mengantarkan pelangi sampai pulang ke rumahnya. Sebab Bima ada kerjaan yang
nggak bisa dia tinggal.
.............
0 komentar:
Posting Komentar